Saya pikir menulis di sebuah café akan lebih mudah dibandingkan di kost. Pemandangan kost yang didominasi oleh bantal dan kasur rasanya seperti godaan kuat untuk kembali tidur. Godaan itu mungkin seperti godaan Nabi Adam terhadap buah Qhuldi. Sangat sulit dihindari. Ngapain nulis capek-capek dan mikir keras mencari inspirasi tulisan apabila kamu bisa malas-malasan, tidur-tiduran di kost. Toh.. senin-jumat kamu udah kerja, sabtu-minggu masak harus memaksa otakmu kembali kerja sih. Are you strong enough to keep writing?
Yup, menjadi blogger itu memang tidak semudah itu, saya percaya setiap hasil tulisan yang terpublish di sebuah blog pasti ada kisah dan perjuangan didalamnya. Sebuah konten original memang membutuhkan hasil pemikiran dari sang penulis dan konten itu tak datang tiba-tiba begitu saja. Kecuali kalau konten itu hasil dari copy paste sana-sini utak-atik mathuk. #Eaaa Apalagi kalau tulisan tersebut copy paste tidak disertai sumbernya, lah kadang ada juga blogger yang asal copy paste dan mengaku-ngaku itu tulisan dia. Lebih nyesek lagi saat tulisan hasil copas itu lebih terkenal dan muncul di halaman pertama google (SERP). Iya kan? Terus kamu justru dianggap yang mencuri buah pikiranmu sendiri hanya karena blogger yang copas itu jagao main SEO dan membuat hasil tulisanmu muncul di halaman pertama tapi di blog dia. Hahaha Modiar gak? Ada yang begitu, ada!
Menyebalkan memang, namun memang kita berhadapan dengan banyak orang, terutama di dunia blogging banyak sekali jenis blogger, mereka semua punya latar belakang berbeda-beda punya motivasi berbeda-beda. Lalu, saya bertemu dengan teman yang mengeneralisir bahwa orang yang jago membuat artikel di Page One Google (SERP) itu emang kampret karena hanya jago copy paste dan muncul di halaman pertama google untuk meraih klik yang banyak demi memburu dollar dan earning adsense tiap bulan. Apakah semua blogger SEO se-kampret itu? Saya jawab tidak. TIDAK semua blogger yang belajar SEO seperti itu.
Saya mengenal seseorang blogger, dia tidak terkenal dia juga tidak suka menjadi orang tenar. Bahkan dia bilang “ Buat apa menjadi blogger tenar, yang penting itu penghasilan tiap bulan lancar” kami pun tertawa bersama sambil mengiyakan. Selama bertemu dengan dia saya mendapati banyak hal tentang dunia blogging. Sejak pertemuan pertama di akhir tahun 2011 secara istiqomah sampai sekrang dia pun masih menjadi “blogger tak dikenal dan blogger tidak tenar”. Setelah awal pertemuan itu, semasa masih kuliah, saya jadi seringkali menginap di tempatnya, sebuah gang kecil di sebelah barat Surabaya. (Meskipun sekarang sudah lama bange tak ketemu nih)
Ada sebua cerita menarik dari Sang Blogger ini yang pantas untuk dibagikan. (Sekitar awal 2010an)
Pada suatu hari, salah satu tetangga rumahnya seorang bapak dengan keluarga kecilnya bercerita tentang sebuah bisnisnya yang sedang lesu. Usaha jualan jasa pasang gorden di pojok gang tempat dia tinggal sedang sepi sekali, sedangkan kebutuhan untuk keluarga meningkat karena sang anak butuh biaya pendidikan, dapur juga harus selalu ngepul, bahkan motor kredit pun sampai ditarik dealer. Cerita itu begitu menyentuh dia, melihat kondisi tersebut. Sang blogger diam-diam mencoba membantu. Kira-kira apa yang dia lakukan?
Yup! Sebagai blogger, yang dia lakukan adalah dengan membantu menulis sebuah artikel. Artikel itu diposting di blog pribadi sang blogger. Waktu itu, pengunjung blognya sekitar 12.000 page views/day. Dia menulis sebuah artikel yang SEO banget dengan menembak kata kunci tertentu. Kata kunci itu mampu menggiring ke blog ke artikel yang dia tulis. Dari artikel itu sang blogger menceritakan apabila ingin jasa pasang gorden bisa ke contact nomor sang bapak.
Dari artikel tersebut, sang bapak banyak dihubungi untuk pemesanan jasa pemasangan gorden. Bisnisnya sedikit-demi sedikit mulai bangkit. Syukur alhamdulillah
Waktu itu, kabar terakhir yang aku dapatkan. Bahwa sang bapak sudah mampu membeli motor kembali dan bahkan membeli motor untuk anaknya. Selain itu, sang bapak mendapatkan klien tidak hanya dari Surabaya tapi dapat dari Semarang. Ini luar biasa bukan? The power of internet
Dari 1 artikel yang dibuat sang blogger di blognya tersebut mampu menyelamatkan bisnis sang bapak. Sang anak mampu melanjutkan pendidikan dan kehidupan keluarga semakin terbantu dan membaik. Bahkan secara tidak berlebihan saya katakan. 1 artikel mampu menghidupi 1 keluarga! Ini semua benar-benar terjadi. The power of internet
Kalau dilihat dari cerita singkat ini, Apakah blogger SEO sekampret itu? Saya jawab tidak. Tidak semua blogger SEO sekampret itu kan?
Kemampuan SEO sang blogger digunakan untuk membantu tetangga sekitar yang benar-benar membutuhkan.
Sebuah pisau bisa berbahaya atau bermanfaat tergantung siapa tuannya – MdarulM –
Memang masih ada blogger SEO yang hanya mengandalkan ranking blog halaman pertama demi mendulang dollar semata tapi saya ingin katakan itu bukan berarti mengeneralisir semua blogger SEO seperti itu. Kita berada pada sebuah dunia blogging yang luas dan penuh keberagaman.
Apalagi di Indonesia, kita punya banyak sekali macam-macam blogger. Seperti postingan saya tentang atmosfer blogger di Indonesia. Banyak sekali komunitas blogger. Seperti komunitas blogger daerah, Madura, Bojonegoro, Bekasi, Solo, Malang, dll. Ada juga komunitas emak blogger, dll. Semuanya ada dan punya ragam motivasi dan saya yakin mereka ada untuk menjadikan hidup lebih baik dengan adanya internet.
Berkah adanya teknologi internet cepat 4g sebaiknya menyadarkan kita untuk berbagi inspirasi bukan malah menebar benci. Apalagi fitnah keji. Karena salah satu cara memerangi konten hoax justru dengan memperbanyak konten yang menginspirasi…betul bukan?
NB :
SERP : Kependekan dari Search Engine Result Page, yaitu halaman hasil penelusuran kata kunci di mesin pencari.
SEO : Kependekan dari Search Engine Optimization, yakni serangkaian upaya yang dilakukan oleh seorang webmaster pada sebuah website yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas sebuah halaman website menjadi lebih baik di mesin pencari, terutama Google. ( Maxmanroe )