Media Konvensional Vs Media Digital

Yang kita kenal dengan Media Konvensional adalah : TV, Radio, Koran, Majalah dan lain-lain. Ada sebagian orang yang mengatakan saat ini media konvensional tersebut sudah menjadi  traditional media dimana media digital sudah mulai mempengaruhi gaya hidup manusia di Era informasi seperti saat ini.

Media digital itu ya di internet, mulai dari Blog, Jejaring sosial, Social Media dan lain-lain. Sudah diketahui banyak orang bahwasanya media-media konvensional terutama berita dan penyiaran hidupnya berasal dari jasa periklanan, sponsor, dll. Namun, gejolak yang terjadi saat ini banyak orang yang sudah mulai masuk dunia digital dan sedikit banyak mulai meninggalkan media konvensional.

Buktinya? Seberapa banyak kah sekarang orang yang setiap pagi baca koran sambil minum kopi dengan orang yang baru bangun tidur nge-cek timeline? “Tunjuk hidung”

Iyan gaya hidup manusia mulai bergeser dan inilah yang disebut sebagai konvergensi media. Dimana perubahan media yang dipengaruhi oleh semakin mudah orang mengakses internet. Kedepanya internet ini akan semakin merajai dan berkuasa dengan segala kemudahan yang ditawarkan.

Contoh kecil : Umpama Norman Kamaru, Shinta Jojo, Justin bieber dll. mengikuti acara audisi nyanyi mungkin dia membutuhkan kurang lebih waktu yang lama mulai dari audisi, seleksi, eliminasi hingga dia menjadi terkenal. Akan tetapi dengan adanya internet youtube dia dalam waktu sekejap bisa menjadi terkenal hanya karena bernyanyi di youtube yang notabene semua orang bisa bebas upload video. Ini kekuatan media digital.

Nah, karena media digital inilah banyak perusahaan-perusahaan juga mulai hitung-hitungan untuk beriklan. Untuk beriklan di media konvensional satu halaman penuh bisa mencapai ratusan juta tapi dengan media digital hanya cukup setengahnya saja. Menurut salah satu  Akberian dalam acara #AkberJKT.

Dulu yang disebut Broadcaster itu yang siaran atau presenter. Tapi disaat semua orang bisa masuk dunia digital dengan modal internet maka semua orang bisa menjadi Broadcaster.

Broadcaster : Media Digital vs Media Konvensional
Media Digital vs Media Konvensional

Contohnya dengan nge-blog anda bisa merekam berita, meliput dan menyiarkanya melalui blog anda. Yup semua orang di dunia bisa menuju ke situs anda selama mereka menggunakan internet.

Jadi  yang menarik saat ini adalah gaya hidup manusia sudah sedikit banyak mulai berubah, pergeseran itu terbukti nyata dan sudah kita rasakan saat ini. Orang lebih suka berlama-lama dengan gadget masing-masing, orang sudah lebih sering lihat handphone terlebih dahulu daripada “mulet” kemudian buka jendela seperti scene bangun tidur masa lalu. Tahukah bahwa tukang ojek juga terancam komunitasnya karena saat ini orang lebih suka menelepon atau menghubungi orang rumah untuk menjemput daripada menggunakan jasa Ojek. Semua itu adalah salah satu bentuk perkembangan teknologi dan konvergensi Media (Inspirasi dari @YanuarNugroho)

Pertanyaanya adalah Sudah siapkah kita memasuki Era Digital, contoh kecil sudahkah kita mulai dengan nge-blog?

Salam Blogger Indonesia

Inspirasi dari Materi “Konvergensi Media” acara @akberJKT @AkademiBerbagi tanggal 21 Februari 2013 oleh Bpk. Nurjaman Mochtar diadakan di Studio 8 @liputan6dotcom

Akademi Berbagi : Gerakan sosial nirlaba yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang bisa diaplikasikan langsung sehingga para peserta bisa meningkatkan kompetensi di bidang yang telah dipilihnya. Bentuknya adalah kelas-kelas pendek yang diajar oleh para ahli dan praktisi di bidangnya masing-masing. Kelasnya pun berpindah-pindah sesuai dengan ketersediaan ruang kelas yang disediakan oleh para donatur ruangan

Mulet : Melakukan gerakan setelah bangun tidur biasanya kekanan dan ke kiri kemudian sambil mengangkat tangan. (Btw, sejujurnya sulit sekali mendeskripsikan mulet dalam bahasa Indonesia ada yang tahu, kasih komentar ya! 🙂 )

Broadcaster : Penyiar di media informasi televisi atau radio yang bertugas membawakan sebuah acara agar dapat berjalan lancar/sesuai dengan rencana tim redaksi. Namun, seiring perkembangan zaman, Broadcaster juga termasuk yang ngliput berita, yang nyari berita dan yang siaran.

11 thoughts on “Media Konvensional Vs Media Digital”

  1. Hum, sepertinya blogger-blogger akan menjadi calon (Freelance tanpa bayaran) Wartawan.. *menurut aku* Soalnya skr setiap ada launching produk, beberapa brand akan mengudang blogger dan otomatis blogger tersebut akan membuat blogpost tentang acara tersebut. 🙂

    Yap, ada feed backnya lah.. Semoga selalu sejalan deh, Amiin.

    Salam,

    Reply
    • Dear Dita,

      Tapi seorang blogger tidak bisa disamakan dengan wartawan sih “menurutku juga” karena wartawan dan blogger dalam gaya bahasa berbeda. Wartawan itu jurnalis dan ada kode etik Jurnalis kalau Blogger kan bebas menulis sesuai kesenangan…dan setahuku belum ada kode etik resmi seorang blogger hem mungkin ada sih etika nge blog.

      Tapi memasuki era digital dengan media digital secara perlahan tapi pasti iyah blogger akan menjadi seorang frelancer yang dibayar sebagai influencer pembacanya seperti tersebut diatas sangat mungkin memasuki era digital ini 🙂

      Reply

Leave a Reply to tomi Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.